Farih.co.id
Home Mac Cara Menghadapi Anak yang Tantrum, Bunda Harus Tenang

Cara Menghadapi Anak yang Tantrum, Bunda Harus Tenang

Cara Menghadapi Anak yang Tantrum, Bunda Harus Tenang

Farih.co.id – Bagaimana menghadapi anak yang tantrum? Anak yang tantrum biasanya akan menangis, marah, membuang benda-benda hingga memukul-mukul. Banyak Bunda yang masih belum mengerti apa yang harus dilakukan saat anak sedang tanrum, Berikut ini sajian informasinya.

Tips Menghadapi Anak Tantrum

Tantrum pada anak adalah hal yang umum terjadi dan sering menjadi tantangan bagi orang tua dan pengasuh. Anak yang mengalami tantrum bisa menunjukkan perilaku seperti menangis keras, berteriak, mengamuk, hingga melempar barang. Memahami cara menghadapi anak tantrum dengan efektif adalah kunci untuk membantu anak mengembangkan keterampilan emosional dan mengurangi frekuensi tantrum di masa depan. Berikut ini adalah beberapa tips dan strategi yang dapat digunakan oleh orang tua dalam menghadapi anak yang sedang tantrum.

  1. Tetap Tenang dan Kontrol Emosi

Hal pertama yang harus dilakukan ketika anak yang mengalami tantrum tetap tenang. Anak-anak seringkali sangat peka terhadap emosi orang tua mereka. Jika orang tua menunjukkan kemarahan atau kekecewaan, ini bisa membuat anak mengamuk. Tarik napas dalam-dalam, pertahankan suara yang tenang dan lembut, dan ingatkan diri Anda bahwa tantrum adalah bagian dari perkembangan anak yang normal.

  1. Kenali Penyebab Tantrum

Mengenali penyebab tantrum dapat membantu Anda mengatasi situasi dengan lebih baik. Beberapa penyebab umum tantrum meliputi:

  • Kelelahan: Anak yang lelah lebih rentan mengalami tantrum.
  • Lapar: Anak yang lapar bisa menjadi mudah marah dan cenderung mengalami tantrum.
  • Frustrasi: Anak mungkin merasa kecewa karena tidak bisa mengungkapkan keinginan atau kebutuhan mereka.
  • Cari Perhatian: Beberapa anak mengalami tantrum untuk mendapatkan perhatian dari orang tua atau pengasuhnya.
  • Bosan: Kurangnya stimulasi atau aktivitas bisa memicu tantrum pada anak.
  1. Berikan Perhatian dan Dukungan Emosional

Anak-anak seringkali mengalami tantrum karena mereka belum tahu bagaimana cara mengelola emosi mereka. Berikan perhatian dan dukungan emosional dengan cara:

  • Menunjukkan Empati: Tidak kepada anak bahwa Anda memahami perasaan mereka. Misalnya, “Mama tahu kamu merasa sedih karena tidak bisa mendapatkan mainan itu.”
  • Berikan Pelukan: Sentuhan fisik yang lembut seperti pelukan dapat membantu menenangkan anak yang sedang tantrum.
  • Beri Ruang untuk Menenangkan Diri: Beberapa anak membutuhkan waktu dan ruang untuk menenangkan diri. Anda bisa membiarkan mereka berada di tempat yang aman dan tenang hingga mereka siap untuk berbicara.
  1. Tetapkan Batasan yang Jelas

Penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan konsisten ketika menghadapi tantrum. Anak perlu memahami bahwa ada perilaku yang tidak dapat diterima, meskipun mereka sedang marah. Tetapkan aturan yang jelas, seperti tidak memukul, tidak melempar barang, atau tidak berteriak di tempat umum. Memberikan konsekuensi yang sesuai jika aturan tersebut dilanggar.

  1. Alihkan Perhatian Anak

Mengalihkan perhatian anak bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi tantrum. Saya bermaksud untuk memusatkan perhatian anak dengan:

  • Aktivitas Lain: Ajak anak untuk melakukan aktivitas yang mereka sukai, seperti bermain dengan mainan favorit atau membaca buku.
  • Mainan Baru: Tawarkan mainan atau barang baru yang bisa menarik perhatian anak.
  • Permainan Interaktif : Bermain permainan sederhana atau bernyanyi bersama dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari perasaan frustrasi mereka.
  1. Ajarkan Keterampilan Mengelola Emosi

Membantu anak mengembangkan keterampilan mengelola emosi adalah langkah penting dalam mengurangi frekuensi tantrum. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Ajarkan Nama Emosi: Membantu anak mengenali dan menyebutkan emosi mereka, seperti marah, sedih, atau kecewa.
  • Ajarkan Teknik Menenangkan Diri: Ajarkan teknik sederhana untuk menenangkan diri, seperti menarik napas dalam-dalam, menghitung sampai sepuluh, atau memeluk boneka kesayangan.
  • Berikan Contoh: Berikan kepada anak bagaimana cara mengelola emosi dengan memberikan contoh perilaku yang baik.
  1. Konsisten dengan Rutinitas

Rutinitas yang konsisten dapat membantu mengurangi tantrum. Anak-anak merasa lebih aman dan tenang ketika mereka mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapkan rutinitas harian yang konsisten untuk makan, tidur, bermain, dan kegiatan lainnya.

  1. Hindari Menyerah pada Tantrum

Jika anak mengalami tantrum untuk mendapatkan sesuatu dan Anda menyerah, ini bisa memperkuat perilaku tantrum. Anak akan belajar bahwa tantrum adalah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tetap teguh pada keputusan Anda dan jangan menyerah pada tuntutan yang tidak masuk akal.

  1. Berikan Pujian Perilaku Positif

Memberikan pujian dan penghargaan pada perilaku positif dapat membantu mengurangi tantrum. Ketika anak menunjukkan perilaku yang baik, berikan pujian yang spesifik, seperti “Mama bangga padamu karena kamu bisa menyelesaikan permainan tanpa marah.”

  1. Cari Bantuan Profesional jika Diperlukan

Jika tantrum anak Anda sangat sering, parah, atau sulit dikendalikan, sensitif untuk mencari bantuan dari profesional. Psikolog anak atau terapis perilaku dapat memberikan strategi dan dukungan tambahan untuk membantu Anda dan anak mengelola tantrum dengan lebih efektif.

Kesimpulan

Menghadapi anak yang sedang tantrum dapat menjadi tantangan bagi orang tua. Tantrum adalah hal umum pada anak yang dapat melibatkan tangisan, amukan, dan perilaku destruktif lainnya. Untuk mengatasi tantrum, orang tua harus tetap tenang, mengenali penyebab tantrum seperti kelelahan atau lapar, memberikan perhatian dan dukungan emosional, menetapkan batasan yang jelas, serta mengalihkan perhatian anak. Mengajarkan anak keterampilan mengelola emosi dan konsistensi dalam rutinitas juga penting. Hindari menyerah pada tantrum, berikan pujian pada perilaku positif, dan jika diperlukan, cari bantuan profesional.

Comment
Share:

Ad