Farih.co.id
Home Teknologi OpenAI menyebut klaim gugatan Elon Musk ‘tidak koheren’

OpenAI menyebut klaim gugatan Elon Musk ‘tidak koheren’

openai elon musk lawsuit court case legal law ai artificial intelligence xai grok

OpenAI telah membalas gugatan Elon Musk, menganggap klaimnya “berbelit-belit – seringkali tidak koheren – premis faktual.”

Gugatan Musk menuduh OpenAI melanggar status nirlaba dan mengingkari perjanjian pendirian untuk mempertahankan organisasi nirlaba dan merilis teknologi AI-nya ke publik. Namun OpenAI telah membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa tidak ada kesepakatan seperti itu dengan Musk dan mencapnya sebagai “fiksi belaka.”

Menurut pengajuan pengadilan, OpenAI menegaskan bahwa tidak ada perjanjian dengan Musk, yang bertentangan dengan pernyataannya dalam gugatan tersebut.

Organisasi tersebut lebih lanjut menuduh bahwa Musk sebenarnya mendukung gagasan untuk mentransisikan OpenAI menjadi entitas nirlaba di bawah kendalinya. Musk diklaim menganjurkan kendali penuh atas perusahaan sebagai CEO, kepemilikan saham mayoritas, dan bahkan menyarankan untuk menambatkannya ke Tesla untuk mendapatkan dukungan finansial. Namun negosiasi antara Musk dan OpenAI tidak mencapai kesepakatan, sehingga menyebabkan Musk menarik diri dari proyek tersebut.

Sanggahan OpenAI menyoroti pertukaran email antara Musk dan organisasi tersebut, yang menunjukkan pengetahuan dan dukungannya sebelumnya terhadap transisi Musk ke model nirlaba. Perusahaan berpendapat bahwa gugatan Musk didorong oleh keinginannya untuk mengklaim penghargaan atas keberhasilan OpenAI setelah dia keluar dari proyek tersebut.

Menanggapi tindakan hukum Musk, OpenAI telah menggambarkan motifnya sebagai tindakan yang mementingkan diri sendiri dan bukan altruistik, dengan menyatakan bahwa gugatannya adalah upaya untuk memajukan kepentingan komersialnya dengan kedok memperjuangkan tujuan kemanusiaan.

Sementara itu, upaya Musk dalam bidang kecerdasan buatan dengan perusahaannya xAI telah menarik perhatian.

Musk diumumkan Niat xAI untuk membuat chatbot Grok menjadi sumber terbuka tak lama setelah publikasi email OpenAI konon menunjukkan kesadaran Musk sebelumnya akan niat non-sumber terbukanya. Meskipun langkah ini dapat diartikan sebagai tindakan pembalasan terhadap OpenAI, hal ini juga memberikan peluang bagi xAI untuk mengumpulkan masukan dari pengembang dan meningkatkan teknologinya.

Bentrokan hukum antara Musk dan OpenAI menggarisbawahi kompleksitas seputar pengembangan dan tata kelola teknologi AI, serta persaingan kepentingan dalam industri teknologi.

(Foto oleh Tim Mossholder pada Hapus percikan)

Ingin mempelajari lebih lanjut tentang AI dan data besar dari para pemimpin industri? Kunjungi AI & Big Data Expo yang berlangsung di Amsterdam, California, dan London. Acara komprehensif ini berlokasi bersama dengan acara terkemuka lainnya termasuk BlockX, Digital Transformation Week, dan Cyber ​​Security & Cloud Expo.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad