Lebih besar mana GBK vs JIS? Perbedaan kapasitas massa kedua stadion saat kampenye akbar pilres 2024 yang terahir
farih.co.id – JIS dan GBK merupakan stadion termegah di Jakarta.
Jakarta International Stadium (JIS) pernah digunakan untuk kampanye besar oleh Anis Baswedan dan Dak Imin.
Sedangkan Glora Bung Karno (GBK) akan digunakan dalam kampanye akbar calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
JIS dan GBK ternyata punya perbedaan selain jumlah kapasitas penonton.
Ada 4 perbedaan antara Jakarta International Stadium (JIS) atau Stadion JIS dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
Kedua stadion megah ini menjadi kebanggaan warga Jakarta dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Stadion JIS Jakarta Utara diresmikan pada tahun 2022 pada era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, SUGBK yang telah melambungkan nama Indonesia di kancah internasional diresmikan oleh Presiden Soekarno untuk menyambut Asian Games 1962.
Inilah 4 perbedaan GBK vs JIS, stadion utama di Jakarta
1. Kapasitas Stadion Kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno mencapai 77 ribu orang. Kapasitas tersebut memenuhi standar yang direkomendasikan FIFA.
Sedangkan JIS memiliki kapasitas penonton hingga 82 ribu orang.
Kapasitas JIS memang lebih besar, namun saat ini belum digunakan untuk acara olah raga internasional, hanya sebatas konser musik.
2. Ketinggian Stadion Stadion JIS lebih tinggi dari GBK. JIS tingginya 74 meter, sedangkan GBK tingginya 30 meter.
JIS lebih tinggi dari GBK karena JIS mempunyai stand 3 tingkat dan 9 lantai sehingga tingginya setara dengan apartemen 25 lantai.
3. Lintasan Lari Jika melihat ke dalam Stadion Gelora Bung Karno, terdapat lintasan lari yang mengelilingi stadion.
Berbeda dengan JIS, tidak ada lintasan atletik. Sebab, JIS menerapkan standar desain stadion FIFA sehingga JIS tidak memiliki lintasan lari yang mengelilingi stadion utama.
Oleh karena itu SUGBK disebut Stadion Olimpiade, sedangkan JIS disebut Stadion Sepak Bola.
4. Teknologi Perbedaan JIS dan GBK selanjutnya adalah teknologi. JIS merupakan stadion baru dengan desain yang lebih modern termasuk teknologi yang digunakan.
Ada salah satu teknologi yang digunakan JIS dan menjadikannya stadion pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi tersebut, yakni atap yang bisa dibuka.
Sistem ini dapat mengatur apakah atap stadion dibuka atau ditutup.
Profil stadion JIS
Alamat JIS : Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
Kapasitas: 82 ribu penonton
Pemilik : Pemprov DKI Jakarta
Arsitek : Tyok Prasetyoadi
Biaya Pembuatan: Rp 4,08 triliun
Buka: 13 April 2022.
Pembangunan & Peresmian : Gubernur Anies Baswedan.
Profil stadion GBK
Sejarah Stadion Gelora Bung Karno (GBK) adalah informasi penting untuk diketahui. Stadion ini terletak di
Senayan, Jakarta Pusat pertama kali dibangun untuk mendukung Asian Games IV pada tahun 1962.
Presiden pertama RI Ir Soekarno pun berinisiatif membangun sarana dan prasarana olahraga untuk ajang ini. Akhirnya,
Soekarno memilih kawasan Senayan sebagai lokasi pembangunannya.
Pembangunan Stadion Gelora Bung Karno dimulai pada tanggal 8 Februari 1960, dan diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1962, Kegiatan
Hal ini juga bertepatan dengan pembukaan Asian Games IV yang dihadiri oleh Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Kruschev.
Pembangunan GBK dipercayakan kepada Frederich Silaban sebagai arsitek.
Tak hanya itu, proyek ini juga melibatkan banyak pakar pembangunan dari Uni Soviet.
Biaya pembangunan stadion ini kabarnya mencapai USD 12,5 juta atau sekitar Rp 15,6 miliar (kurs Rp 1.025).
Kemudian pada tahun 2016-2017 Stadion Gelora Bung Karno direnovasi dan seluruh kursi direnovasi.
Penonton ditransformasikan dengan satu kursi lipat. Kapasitas GBK saat ini kurang lebih 78.000.
Saat itu, GBK merupakan stadion bintang lima, terpintar, terbesar, dan tercanggih di Indonesia menurut standar UEFA. Tak hanya itu, stadion ini
merupakan yang paling terang di dunia dengan tingkat pencahayaan FOP mencapai 3.500 lux.***