3 Sifat Buruk Bani ISRAEL di Alquran, Sebagai kelompok yang sering menentang perintah alias pembangkang

farih.co.id – Dalam Al-Quran, Allah SWT telah menjelaskan ciri-ciri dan karakter Bani Israel yang dikenal sebagai bangsa yang keras kepala dan sering melakukan tindakan kekerasan, seperti perusakan dan pembantaian orang-orang yang tidak bersalah.
Hal ini sudah terjadi sejak zaman Nabi SAW, bahkan mereka membangkang terhadap ajaran Nabi yang diutus Allah.
Berikut sejumlah ciri-ciri negatif Bani Israel yang tercatat dalam kitab suci umat Islam, Alquran, yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Apa Perbedaan Whatsapp Web dan Whatsapp Desktop? Ternyata sederhana dan mudah digunakan!
1. Pembangkang dan pengecut
Bani Israel dikenal sebagai kelompok yang kerap membangkang perintah alias pembangkang. Mereka sering melanggar dan tidak menaati perintah nabinya.
Selain itu, mereka juga kerap menunjukkan perilaku yang meresahkan.
Dikisahkan, pada suatu ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk mengajak umatnya ikut berperang menuju Baitul Maqdis, Palestina.
Baca Juga: Ammar Zoni Pasrah Digugat Cerai Irish Bella: Ya Saya Terima, Suka atau Tidak, Mau Apa Lagi
Namun Bani Israel menolak mengikuti perintah berperang dan memilih memberontak.
“Mereka berkata, ‘Wahai Musa, kami tidak akan pernah memasuki (Baitul Maqdis) selama mereka masih di dalamnya, oleh karena itu pergilah bersama Tuhanmu, dan peranglah kalian berdua.
Mari kita diam saja (menunggu) di sini (di bukit Bani Musyrif).'”
Mereka mengucapkan kata-kata di atas karena ketakutan mereka dalam memperjuangkan Baitul Maqdis, atau juga karena ketidaktahuan dan keberanian mereka dalam membangkang terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya.
2. Ajukan banyak pertanyaan
Selain durhaka dan pengecut, Bani Israel juga dikenal sebagai kaum yang banyak bertanya. Pertanyaan yang mereka ajukan sering kali tidak relevan dan menyulitkan diri mereka sendiri.
Misalnya ketika Allah SWT memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina (tanpa syarat lain), Bani Israil justru bertanya kepada Nabi Musa secara detail tentang ciri-ciri sapi tersebut, mulai dari warna sapi, umur sapi dan hal-hal sepele lainnya.
Akibat pertanyaan mereka, Allah kemudian memberikan syarat sulit sehingga mereka kesulitan mendapatkan sapi betina sesuai pesanan.
Padahal, jika awalnya mereka tidak banyak bertanya dan langsung membawa sapi betina itu ke hadapan Musa, maka persoalannya tidak akan berbelit-belit dan berlarut-larut.
Kisah tentang sapi betina ini tercatat dalam Alqurna Surat Albaqarah ayat 67-71.
3. Fasik Zaman terus bergulir. Pada masa Nabi Musa (as), Bani Israel dikenal sebagai kaum yang tidak menaati ajaran nabinya. Padahal Nabi Musa as.
telah menyelamatkan Bani Israil dari perbudakan Raja Firaun yang kejam.
Konon Bani Israil suka mengubah ajaran Taurat yang disampaikan Nabi Musa. Mereka juga suka menegosiasikan syariah.
Misalnya, mereka meminta diberi keringanan dalam beribadah kepada Allah.
Padahal, ibadah yang diajarkan Nabi Musa sangat ringan.
Mereka menawarkan untuk memindahkan ibadah pada hari Sabat (Sabtu) ke hari lain.
Oleh karena itu mereka dihukum oleh Allah menjadi monyet. Kisah ini diabadikan dalam surat Al A’raf ayat 163-166 dan surat Al-Baqarah ayat 65.***