Apakah Resiko Menahan Buang Air Besar? Ternyata miliki efek yang membahayakan bagi kesehatan

farih.co.id – Berikut fakta bahayanya menahan buang air besar atau terlalu sering buang air besar. Ternyata mempunyai efek yang bisa berbahaya bagi kesehatan.
Belum banyak orang yang mengetahui akibat dari menahan buang air besar atau terlalu sering buang air besar.
Intensitas buang air besar setiap orang per hari akan berbeda-beda.
Intensitas normal buang air besar atau BAB per hari secara fisiologis adalah satu hingga tiga kali per hari tergantung dari apa yang dikonsumsi dan aktivitas organ pencernaan.
Baca Juga: 10 Rating Drama Korea Tertinggi November 2023: Perfect Marriage Revenge pun mengalami peningkatan
1. Susah buang air besar atau sembelit
Sering menahan buang air besar dapat memicu sulit buang air besar atau disebut juga dengan sembelit (bahaya menahan buang air besar).
Hal ini disebabkan feses pada saluran pencernaan akan kering dan keras karena air merupakan salah satu komponen utama feses.
Pasalnya, feses yang menumpuk di saluran cerna bagian bawah atau rektum dengan sedikit air menjadi sangat keras dan akan sangat sulit dikeluarkan.
Baca Juga: Gibran Resmi Tunjuk Emil Dardak dan Arumi Bachsin Sebagai Juru Bicara Saat Pilpres
Hal ini akan menyebabkan rasa sakit pada perut dan menyebabkan sembelit.
2. Wasir atau Wasir
Sulit buang air besar atau sembelit yang berkepanjangan akan memicu salah satu penyakit yaitu ambeiein atau wasir.
Wasir disebabkan oleh tinja yang keras dan terus-menerus sehingga menyebabkan iritasi atau luka pada anus.
Wasir merupakan penyakit yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sebab wasir yang parah atau kronis memerlukan pengobatan dengan cara operasi.
3. Kanker Usus Besar
Kebiasaan menahan buang air besar sudah menjadi suatu rutinitas yang dianggap wajar, padahal risiko yang dialami dalam jangka waktu lama memiliki bahaya yang cukup besar, salah satunya adalah kanker usus besar.
Keadaan ini disebabkan oleh feses yang tertahan lama di saluran pencernaan sehingga menyebabkan pembesaran sel-sel di usus besar atau usus besar.
Pasalnya, komponen tinja setiap orang berbeda-beda, seperti adanya zat karsinogen atau racun yang menyebabkan risiko kanker usus besar meningkat.
4. Fisura anus atau fisura ani
Dilansir jurnal webMD, BAB yang mengeras akibat kebiasaan menahannya dalam waktu lama, berukuran besar, kemudian menumpuk lalu merobek dan mengikis jaringan di sekitar anus dan sekitarnya.
Fisura ani ini akan menimbulkan celah yang memungkinkan feses masuk ke organ lain seperti saluran kemih atau rahim pada wanita.
Akibatnya, proses ini akan menyebabkan infeksi yang berakibat fatal.**