Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman merespons rencana cawapres Mahfud MD bakal mundur sebagai menteri
farih.co.id – Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menanggapi rencana calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI.
Mahfud MD disebut-sebut mundur dari kabinet untuk menghindari konflik kepentingan karena di posisi lain ia merupakan calon pada Pilpres 2024.
Habiburokhman mempertanyakan langkah Mahfud MD karena kampanye akan segera berakhir, dan sejauh ini tidak ada masalah dengan status rangkap tersebut.
Ia menilai, aturan bagi pejabat publik, termasuk menteri, yang maju di Pilpres sebenarnya tidak perlu mengundurkan diri.
Padahal kami bertanya, apakah menurut kami mundur atau mundur sebagai menteri tidak diatur dalam undang-undang. Karena undang-undang memperbolehkan menteri aktif mencalonkan diri sebagai calon presiden atau wakil presiden, kata Habiburokhman dalam konferensi pers di Medcen TKN. Prabowo-Gibran, Rabu (24/1/2024).
Habiburokhman lantas menyinggung alasan Mahfud MD baru mau mundur saat ini, padahal dirinya sudah berkampanye beberapa hari terakhir.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai, bukan tidak mungkin masyarakat mempunyai penilaian berbeda terhadap Mahfud MD.
“Padahal proses pemilu di kampanye ini tinggal 22 hari lagi, sudah banyak yang dilakukan, 75 persen sudah dilaksanakan, dengan status yang sama, kenapa baru sekarang dikatakan,” ujarnya.
“Nah ini pertanyaan dari masyarakat bawah, silakan dijawab saja dan masyarakat akan menilai,” kata Habiburokhman.
Bedakan antara posisi dan kepentingan politik
Mahfud MD rupanya berniat mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Padahal, rencana tersebut merupakan kesepakatan dengan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebelumnya.
Meski demikian, Mahfud MD tidak terburu-buru mundur karena ingin menuntaskan tugasnya dan memberi contoh perbedaan jabatan dan kepentingan politik.
Hal tersebut disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan salah satu warga yang hadir dalam acara “Hit Prof!” yang digelar di Bourjuis Cafe, Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (23/1/2024).
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyarankan Mahfud MD mundur dari jabatan Menko Polhukam saat berada di Kendal, Jawa Tengah, Selasa.
“Kami generasi muda butuh kepastian, pertanyaan saya kepada Prof Mahfud sederhana saja. Terkait pernyataan Pak Ganjar siang tadi, Pak Ganjar menyampaikan dan menyarankan kepada Prof Mahfud untuk menghindari konflik kepentingan, beliau menyarankan agar Prof Mahfud mundur. Sebagai Menko Polhukam, kami ingin sikap, ketegasan, positioning dari Prof Mahfud terkait hal ini. Bagaimana Prof?” tanya salah satu warga yang hadir dalam acara “Hit Prof!” dikutip dari YouTube Mahfud MD Official, Selasa malam.
Mahfud awalnya mengatakan, apa yang dikatakan Ganjar sejak awal adalah kesepakatan dengan dirinya.
Kemudian, dia menjelaskan bahwa pada saat yang tepat dia akan mengundurkan diri.
“Bahwa pada saat yang tepat, saya pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Agar tidak ada konflik antara saya dan Pak Ganjar,” kata Mahfud.***