Farih.co.id
Home Nasional Unik! Seorang Pria di Jawa Timur tak mau lapor polisi meski jadi korban pencurian motor, Ternyata ini alasannya!

Unik! Seorang Pria di Jawa Timur tak mau lapor polisi meski jadi korban pencurian motor, Ternyata ini alasannya!

close up man preparing steal motorcycle 203347826

farih.co.id – Seorang pria di Jawa Timur menjadi korban pencurian sepeda motor namun tidak mau melaporkannya ke polisi.

Pria korban pencurian itu justru merelakan sepeda motornya alih-alih melaporkannya ke polisi, dan lebih memilih membeli sepeda motor baru.

Pasalnya, sepeda motor menjadi kebutuhan mendesak bagi pria korban pencurian tersebut untuk pulang kerja.

Menurut korban, laporan polisi juga tidak ada gunanya karena pesimis sepeda motornya akan kembali.

Sepeda motor yang dicuri adalah sepeda motor Honda Beat dengan nomor registrasi L-3056-GO yang dibelinya secara tunai pada awal pembelian.

Sepeda motor tersebut dicuri di kawasan Perumahan Griya Surabaya Asri, Sumberejo, Pakal, Surabaya, Jawa Timur.

Sepeda motor Honda Beat milik Restu Adi Wahono, warga sekitar, dicuri maling.

Bahkan, dia memarkir motornya di garasi.

Namun, diakuinya pencurian tersebut juga disebabkan oleh kelalaiannya sendiri.

Ia lupa melepas kunci utama garasi sesaat setelah memarkir motornya, Minggu (21/1/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

Adi pun mengaku lupa menutup dan mengunci pintu gerbang depan rumahnya.

“Pukul 21.30 saya bangun dari tidur dan melihat ke bengkel dan motor saya hilang, yo wes ambruk (ya hilang),” ujarnya.

Sambil berusaha mengelus dadanya dan berusaha menyerah sekuat tenaga.

Adi menyempatkan diri menelusuri kronologi pencurian yang terjadi di kediamannya.

Salah satunya soal banyaknya pelaku yang mencuri sepeda motornya.

Rupanya, setelah mendapat informasi dari sejumlah tetangga. Dia mendapat beberapa informasi penting.

Pelakunya adalah dua orang berusia sekitar remaja.

Hal itu didapat dari informasi tetangga yang melihat sepeda motor mencurigakan melintas di sekitar jalan perumahan sebelum kejadian.

“Kemudian saya mencari informasi dari teman dan tetangga yang mengetahui ada dua orang anak yang mengendarai mobil memasuki desa saya,”

“Kemudian kami meninggalkan desa saya dengan menggunakan sepeda motor milik kami sendiri, salah satunya adalah sepeda motor saya yang dicuri,” jelasnya.

Akibat pencurian tersebut, Adi mengalami kerugian hingga Rp12 juta.

Motor Honda Beat bernomor polisi L-3056-GO ini dibeli secara tunai sejak awal pembelian.

Itu saja, di bagasi jok motor terdapat benda-benda yang masih terpakai seperti jaket dan charger hp asli.

Kalau di pasaran Honda Beat masih Rp 11-12 juta, kalau bekas. Isinya jok, charger hp original, dan jaket sweater, jelasnya.

Meski demikian, Adi mengaku pasrah dengan kejadian yang menimpanya.

Ia pun enggan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek setempat.

Aku tak ingin bersedih, apalagi harus terusik meratapi nasibku yang menjadi korban pencurian sepeda motor.

Adi sebenarnya langsung membeli sepeda motor baru, sehari setelah kejadian, agar bisa langsung digunakan untuk bekerja.

“Motornya untuk keperluan sehari-hari. Saya tidak lapor ke polisi. Percuma, tidak kembali (tidak kembali). Saya beli yang baru,” tutupnya. ***

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad