Farih.co.id
Home Nasional PROFIL BIODATA Cak Diqin, Penyanyi Campursari Legendaris Asal Banyuwangi

PROFIL BIODATA Cak Diqin, Penyanyi Campursari Legendaris Asal Banyuwangi

LAMPUNGITME.COM – Kabar duka, kita kehilangan salah satu penyanyi Campursari legendaris asal Banyuwang, Cak Diqin.

Suaranya yang khas dan ratusan karyanya meninggalkan bekas yang tak terhapuskan, namun hari ini (11/10/2023),

kita harus mengucapkan selamat tinggal padanya karena gula darah dan penyakit ginjal yang tidak bisa dihindari.

Cak Diqin bernama lengkap Muhammad Sodiqin lahir di Banyuwangi pada 15 April 1965.

Tak hanya seorang penyanyi, ia juga seorang pencipta lagu dan komedian yang telah berkecimpung di dunia seni sejak tahun 1990-an.

Baca Juga: Apa Tanda-tanda Pasangan Anda Selingkuh? Menurut para psikolog, salah satunya adalah NARCISTIC

Kariernya terus berkembang, dan pada tahun 1985, Cak Diqin pindah ke Jayapura sebelum menjadi pegawai negeri dengan jabatan pemeriksa kebudayaan di Kabupaten Sentani pada tahun 1986.

Kabar duka ini menyelimuti RSUD Pandan Arang, Boyolali, di mana Cak Diqin menghembuskan nafas terakhirnya di usia 59 tahun.

Jenazahnya kini disemayamkan di rumah duka di kawasan Ngangkruk, Boyolali, sebelum akhirnya dimakamkan di tanah kelahirannya, Banyuwangi.

Sosok Cak Diqin tak hanya dikenal lewat karya-karyanya di atas panggung, tapi juga sebagai seorang suami dan ayah.

Ia meninggalkan istri yang setia menemaninya, Nyimut Sri Lestari, serta empat orang anaknya bernama Muhammad Fajrul Gaddafi, Muhammad Sunan Alit, Yaqin Salsabila Hananti, dan Renik Nada Lokananta.

Baca juga: KRONOLOGI Asisten Awkarin Ketahuan Curi Uang di ATM, Nyaris Rugi Ratusan Juta Rupiah

Biodata lengkap Cak Diqin dapat dilihat di akun Instagram resminya, @cakdiqin_official, dan juga di channel YouTube miliknya, Cak Diqin Official.

Melalui media sosial ini, para penggemar bisa mengenang kariernya dan memberikan penghormatan terakhir.

Cak Diqin tidak hanya dikenal sebagai penyanyi campursari, tapi juga sebagai pemecah rekor MURI.

Penghargaan lain yang diterimanya antara lain Anugerah Musik Indonesia (AMI) pada tahun 2006.

Dengan kepergiannya, dunia seni rupa Indonesia kehilangan sosok yang berjasa besar dan meninggalkan warisan berharga.**

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad