Farih.co.id
Home Produktivitas Work Life Balance: Pengertian dan Peran Pentingnya

Work Life Balance: Pengertian dan Peran Pentingnya

Screenshot 171

Work life balance bukan istilah asing bagi dunia kerja karena banyak dibahas di TikTok dan juga Twitter. Tak hanya tentang gaji tinggi saja, istilah ini juga menjadi tujuan benefit yang banyak dicari pekerja. Tidak sedikit pekerja yang mengalami burnout karena lelah bekerja.

Wajar banyak yang mencari penyeimbang agar dunia kerjanya tetap sejalan. Lalu apa sih istilah ini dalam dunia kerja ini?  Kenapa hal ini penting dan bagaimana cara meraihnya? Yuk, mari dibahas secara lengkap di artikel ini.

Mengenal Work Life Balance

Work Life Balance

Istilah ini kerap menjadi pembicaraan penting pekerja sebelum bekerja di suatu instansi atau lapangan. Secara umum, work life balance merupakan kondisi seseorang yang dapat mengatur dan membagi waktu serta energi dengan baik. Entah dalam dunia pekerjaan maupun berbagai masalah pribadi.

Intinya, istilah ini merujuk pada langkah mengatur dan membagi waktu agar seimbang supaya urusan pekerjaan dan pribadi seperti rekreasi dan keluarga dapat beriringan atau sejalan.

Contoh kasusnya, lembur atau bekerja overtime bukanlah hal yang asing bagi sebagian orang. Delapan jam di depan laptop tentu masih kurang jika harus mengerjakan pekerjaan yang tidak pernah ada habisnya.

Inilah yang membuat energi pekerja harus habis untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Di rumah, perlu istirahat agar energi dapat terkumpul kembali dengan baik.

Kenapa Work Life Balance Dalam Dunia Kerja Sangat penting?

Work Life Balance

Kenapa keseimbangan antara pekerjaan dan hidup sehari-hari itu penting? Berikut beberapa alasannya:

1.   Dapat mengurangi burnout dan stres dengan baik

Stress merupakan masalah kesehatan yang sering dialami banyak pekerja. Jika hal ini dibiarkan, otomatis akan membuat seseorang jadi burnout atau rasa lelah terus-menerus.

Hal tersebut bakal menurunkan produktivitas kerja ketika di kantor. Dengan mengandalkan work-life balance yang baik, otomatis tingkat stress dapat berkurang drastis.

Hal tersebut karena kita tidak terlalu berlebihan dalam bekerja. Jadi, ada waktu khusus untuk menyenangkan diri sendiri dan mengurangi stress yang bisa datang kapan saja.

2.   Lebih sehat fisik dan mental

Memiliki kehidupan kerja dan pribadi yang seimbang tentunya membuat kita menjadi lebih sehat dari mental dan fisik. Kamu mempunyai cukup waktu untuk bekerja serta punya waktu tersendiri untuk hingga quality time dengan keluarga.

Hal yang menyenangkan di luar pekerjaan tentunya dapat membuat jiwa menjadi bahagia dan sehat. Jadi, saat bekerja, produktivitas menjadi tetap terjaga dan akhirnya mencapai target yang diinginkan.

3.   Dapat menambah produktivitas kerja

Dilansir dari index.com, work life balance juga dapat meningkatkan produktivitas kerja seseorang. Ketika kondisi tubuh sehat dan bahagia, kamu bisa bekerja lebih kreatif, fokus dan performa yang terbaik.

Inilah yang membuat produktivitas dalam bekerja bisa bertambah. Bahkan naik drastis berkat dunia kerja dan pribadi yang seimbang.

4.   Hubungan sosial menjadi jadi terjaga

Punya work-life balance yang bagus membuat seseorang dapat bersosialisasi dengan baik. Dapat melakukan quality time dengan keluarga, teman, saudara hingga kekasih tanpa ada batasan apapun.

Dihimpun dari Psychology Today, bersosialisasi yang baik ternyata dapat membuat seseorang lebih bahagia. Juga dapat meningkatkan hubungan sosial seseorang jadi lebih baik.

Beginilah Cara Mudah Mencapai Work Life Balance

Dapat work-life balance menjadi cita-cita kebanyakan pekerja di dunia. Sayangnya, mendapatkannya tidak mudah karena harus ada beberapa cara yang perlu diperhatikan .

Berikut beberapa cara terbaik agar keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pekerja seimbang :

1.   Atur jam kerja dengan baik

Agar kehidupan kerja dan pribadi dapat seimbang dengan baik, kamu perlu pandai membagi waktu dan energi dengan sebaik mungkin. Ada banyak cara untuk membagi keduanya.

Bisa dengan menuliskan to-do list yang akan dilakukan setiap hari hingga mengatur jam kerja kembali. Pastikan tidak bekerja terlalu over time agar bisa bersenang-senang di luar pekerjaan.

2.   Hindari pekerjaan yang tidak penting

Pekerjaan tambahan suka muncul tanpa diduga. Misal, muncul ketika jam pulang kerja sudah dekat atau saat weekend. Perlu diingat, kamu tidak harus menerima seluruh pekerjaan tadi.

Cukup terima pekerjaan yang dianggap penting atau mendesak saja. Terlebih jika kamu masih memiliki load pekerjaan yang belum selesai. Meski menolak pekerjaan, gunakan kata yang sopan agar atasan atau teman tidak tersinggung.

3.   Mulai atur prioritas pekerjaan sebaik mungkin

Supaya seluruh pekerjaan yang kamu miliki bisa diselesaikan dengan baik, pastikan mengatur prioritas pekerjaan memakai Matriks Eisenhower. Matriks nantinya membagi prioritas pekerjaan jadi 4, yakni :

  • Pekerjaan yang penting dan mendesak.
  • Pekerjaan penting-tidak mendesak.
  • Pekerjaan tidak penting-mendesak
  • Pekerjaan tidak penting-tidak mendesak.

Dengan mengatur prioritas pekerjaan, kamu tahu mana pekerjaan yang perlu didahulukan. Juga tahu mana yang dapat didelegasikan serta pekerjaan yang sama sekali tidak harus dikerjakan.

4.   Hindari hal yang dapat mendistraksi ketika bekerja

Tak hanya manajemen waktu dan mengatur prioritas kerja saja, kamu perlu menghindari berbagai hal yang dapat mendistraksi fokus saat bekerja. Selama tidak fokus bekerja, biasanya pekerjaan menjadi ngaret dan akhirnya butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.

Ternyata work life balance menjadi hal penting saat kamu sudah masuk ke dunia kerja. Jangan hanya mencari upah tinggi saja, pertimbangan juga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupanmu dalam bekerja.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad