Niat, Tata Cara, Persiapan dan Adab
Doa Membasuh Badan – Sebagai hamba yang mengikuti ajaran Islam. Tentunya Anda harus benar-benar memahami proses atau tata cara memandikan jenazah yang benar menurut syariat Islam.
Memberikan berbagai bantuan dalam memandikan jenazah merupakan sebuah tanggung jawab. Yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang ada di sekitar jasad.
Tata cara memandikan jenazah yang benar menurut ajaran Islam juga perlu memperhatikan hukum dan syariat yang telah ditetapkan.
Detailnya telah tercantum dalam hadis yang terdapat dalam sejarah umat Islam, berikut petikan hadisnya:
Itu berarti :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ada enam hak yang dimiliki seorang muslim terhadap sesama muslim.” Dia melanjutkan, “(1) Saat Anda bertemu dengannya, ucapkan salam padanya; (2) Jika Anda diundang, hadiri undangan tersebut; (3) Jika dimintai nasihat, berikanlah nasihat yang benar; (4) Ketika dia bersin dan memuji Allah (‘alhamdulillah’), berdoalah dengan kalimat ‘yarhamukallah’; (5) Jika dia sakit, pergilah mengunjunginya; dan (6) Apabila ia meninggal, temani jenazahnya sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya.” (HR.Muslim).
Beberapa Kewajiban Umat Islam Mengenai Mayat
Ada empat tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim ketika menangani jenazah.
Kewajiban tersebut termasuk dalam fardhu kifayah, yang jika telah dilaksanakan oleh sebagian orang, tidak menjadi kewajiban bagi orang lain.
Namun jika jumlah orang yang merawat jenazah tidak mencukupi. Jadi mereka yang tidak mengambil bagian dalam tugas ini dapat menanggung beban dosa.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam merawat jenazah:
Mandi
Kewajiban pertama dalam merawat jenazah seorang muslim adalah melakukan mandi badan. Seorang muslim wajib mengetahui doa memandikan jenazah dan langkah ini diawali dengan niat untuk melaksanakan tugas tersebut semata-mata karena Allah.
Kecuali dalam kondisi meninggalnya jenazah dalam keadaan syahid di jalan Allah, seperti dalam peperangan melawan kaum musyrik dan sejenisnya. Jadi jenazahnya tidak dimandikan.
Kain kafan
Setelah menjalani proses mandi jenazah, tahap selanjutnya adalah mengafankan jenazah, sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan.
Untuk jenazah laki-laki digunakan tiga lembar kain, sedangkan jenazah perempuan menggunakan lima lembar kain.
Kain kafan yang digunakan harus berwarna putih bersih dan beraroma wangi. Meski tidak harus mewah, namun harus terbuat dari bahan yang bagus.
Berdoa
Tahapan selanjutnya dari kewajiban terhadap jenazah adalah mendoakan jenazah. Sholat jenazah dipimpin oleh seorang imam dengan empat takbir.
Pada takbir pertama membaca Al-Fatihah, pada takbir kedua membaca shalawat dan doa untuk jenazah pada takbir ketiga dan keempat.
Mengubur
Tugas terakhirnya adalah menguburkan jenazah dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama.
Termasuk menggali lubang kuburan sedalam dua meter, menggunakan kuburan atau alur untuk meletakkan jenazah.
Jika posisi tanah rawan longsor maka kuburan dapat digali di tengah, namun jika kondisi tanah aman maka kuburan dapat dibuat menyamping.
Jenazah harus dibaringkan dengan posisi condong ke kanan, menghadap kiblat. Setelah itu, kuburan ditutup dengan papan lalu diisi tanah.
Akan lebih baik bagi seseorang untuk menjiwai tubuh sebelum meninggalkan tempat pemakaman, yaitu memberi pelajaran kepada Roh sebelum diminta oleh malaikat.
Selain itu, seluruh yang hadir di pemakaman mendoakan jenazah dan memohon ampun bagi yang meninggal atau meninggal.
Sunnah Dalam Merawat Jenazah
Selain kewajiban-kewajiban yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa sunnah yang perlu diperhatikan dalam merawat jenazah. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Tutup mata orang yang meninggal dan doakan kebaikan untuknya.
- Ikat dagu jenazah agar mulutnya tidak terbuka.
- Kendurkan sendi-sendi jenazah agar tidak kaku, dan letakkan sesuatu di atas perut jenazah agar tidak membengkak.
- Tutupi badan dengan kain bermotif.
- Mempercepat proses perawatan jenazah, mulai dari memandikan, mengafani, mendoakan, hingga menguburkannya.
- Kuburkan jenazah di kota tempat orang muslim tersebut meninggal.
Walaupun pada dasarnya ini adalah sunnah yang boleh ditinggalkan, namun lebih baik dilakukan. Untuk mewujudkan apa yang diperintahkan Allah SWT.
Syarat Memandikan Jenazah
Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam memandikan jenazah dalam Islam, dan hal ini perlu dipahami oleh seseorang yang akan memandikan jenazah.
Syarat-syarat tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu syarat orang yang akan memandikan jenazah dan syarat jenazah yang akan dimandikan.
Silakan lihat penjelasannya di bawah ini:
Syarat bagi orang yang memandikan jenazah. Sejumlah syarat perlu dipenuhi oleh masyarakat yang hendak memandikan jenazah :
- Muslim, cerdas, dan telah mencapai usia baligh.
- Memahami hukum dan tata cara memandikan jenazah.
- Milikilah niat yang ikhlas untuk memandikan jenazah.
- Mempunyai sifat amanah dan mampu menjaga rahasia jenazah yang dimandikan.
Syarat-syarat Jenazah yang Akan Dimandikan Selain syarat orang yang akan dimandikan, ada juga beberapa syarat yang berlaku bagi jenazah yang akan dimandikan:
- Jenazahnya harus muslim.
- Setidaknya sebagian tubuhnya masih utuh dan bisa dimandikan.
- Tubuh bukanlah seseorang yang mati syahid.
- Tidak termasuk bayi yang meninggal karena keguguran pada usia kurang dari 4 bulan.
- Bayi yang meninggal karena keguguran berusia lebih dari 4 bulan.
Itulah beberapa syarat dan tata cara yang perlu diperhatikan dalam memandikan jenazah menurut ajaran Islam.
Sekilas Memandikan Jenazah
Sebagaimana disebutkan di atas, hukum memandikan jenazah adalah fardhu kifayah. Yaitu suatu kewajiban yang ditanggung oleh banyak orang dalam satu desa. Artinya ketika seorang Muslim meninggal di desa itu.
Lalu tidak ada seorangpun yang mengurusnya sehingga beban dosa ditanggung oleh seluruh umat Islam di desa tersebut.
Namun jika ada jenazah seorang muslim, pasti ada yang menjaganya, meski hanya satu orang. Maka desa umat Islam aman atau terlindungi dari beban dosa.
Namun tetap penting dan wajib bagi seorang muslim untuk memahami tata cara memandikan jenazah dan doa islam memandikan jenazah.
Dengan mengetahui langkah-langkah yang benar dalam memandikan jenazah. Sehingga bisa membantu saudara-saudara muslim ketika dibutuhkan di kemudian hari.
Seseorang yang mempunyai ilmu tentang tata cara dan doa memandikan jenazah sah dalam Islam. Dan mengaplikasikan ilmunya pada jenazah yang akan dimandikan tentu akan mendapatkan pahala yang besar.
Apalagi jika Anda merawat jenazah dan ikut serta dalam prosesi pemakaman hingga pemakaman. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
Itu berarti :
Barang siapa yang menghadiri prosesi pemakaman dan melaksanakan salat jenazah, maka ia akan mendapat pahala yang setara dengan satu qiroth. Maka barangsiapa yang mengikuti prosesi pemakaman hingga selesai pemakamannya, akan mendapat pahala dua qiroth.” Ada yang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apa maksudnya dua qiroth?” Beliau menjawab, “Kedua qiroth itu serupa dengan dua buah qiroth besar. pegunungan.” (HR Bukhari)
Pentingnya Membaca Niat Doa Untuk Memandikan Jenazah
Dalam langkah-langkah memandikan jenazah, hal yang harus selalu diingat adalah niat murni melakukan tindakan tersebut karena Allah SWT.
Selain itu dalam pelaksanaannya juga terdapat doa memandikan jenazah yang perlu dihafal oleh orang yang akan memandikan jenazah.
Sebab, niat ikhlas mendoakan pemanduan jenazah merupakan kunci dari setiap tindakan yang dilakukan seseorang dalam merawat jenazah.
Niat shalat memandikan jenazah tidak dapat dipisahkan, sebagaimana diungkapkan dalam hadis Nabi berikut ini:
Tuhan memberkati
Itu berarti :
“Setiap tindakan tergantung pada niatnya.”
Doa memandikan jenazah adalah amalannya, sedangkan amalan merawat jenazah adalah niatnya.
Bacaan Niat Doa Memandikan Jenazah
Sebelum melanjutkan proses sholat memandikan jenazah, penting bagi seorang muslim untuk membaca niat memandikan.
Ada niat khusus yang diungkapkan untuk memandikan jenazah laki-laki dan perempuan.
Niat Doa Memandikan Jenazah Pria
Itu berarti :
“Aku niat memandikan jenazah ini sebagai suatu kewajiban, karena Allah Ta’ala.”
Niat Doa Memandikan Jenazah Wanita
Itu berarti :
“Aku niat memandikan jenazah wanita ini sebagai suatu kewajiban, karena Allah Ta’ala.”
Etika Memandikan Jenazah Menurut Syariat Islam
Ketika seorang muslim meninggal, maka menjadi kewajiban keluarganya untuk merawat jenazahnya. Salah satu tugas tersebut adalah memandikan jenazah.
Namun, jika keluarga tidak tahu caranya, mereka bisa meminta bantuan orang lain.
Memandikan jenazah merupakan suatu kewajiban dan juga penghormatan terhadap jenazah umat Islam itu sendiri. Sebab salah satu kewajiban seorang muslim apabila saudara muslim lainnya meninggal dunia adalah memandikannya.
Oleh karena itu, ada beberapa etika yang harus diperhatikan saat melakukan hal tersebut, agar jenazah tidak terasa sakit.
Beberapa adab atau adab bagi orang yang akan memandikan jenazah adalah sebagai berikut:
Cobalah untuk menyembunyikan tempat mandi
Menata Mandi di Tempat Tersembunyi Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih tempat tersembunyi untuk membersihkan tubuh.
Tempat tersebut harus terlindungi dari pandangan banyak orang yang melihatnya. Dengan cara ini, privasi tubuh tetap terjaga dan tidak dilihat oleh orang yang tidak berkepentingan.
Harus Memenuhi Syarat
Operator Pemandian harus memenuhi persyaratan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang akan membersihkan tubuhnya.
Yang mandi harus memenuhi syarat-syarat seperti beragama Islam, dewasa, berakal sehat, amanah, mengetahui tata cara dan adab memandikan jenazah, termasuk shalatnya.
Syarat lainnya adalah jenazah laki-laki harus dibersihkan oleh laki-laki, dan jenazah perempuan oleh perempuan. Keluarga terdekat lebih penting dalam memandikannya. Ini bisa mencakup orang tua, saudara kandung, anak, pasangan, kakek nenek, dan sebagainya.
Menutup Aurat Badan
Adab atau tata krama penting lainnya adalah menutup bagian tubuh jenazah dengan kain yang dibasahi saat mandi.
Sebelum memulai mandi, keluarga harus menyiapkan kain untuk menutupi aurat selama proses ini. Tentu saja hal ini akan melindungi tubuh dari pandangan orang lain.
Merawat Tubuh dengan Lembut
Islam mengajarkan untuk menghormati dan menghargai setiap orang, termasuk orang yang sudah meninggal.
Oleh karena itu, saat membersihkan atau memandikan jenazah harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati.
Membersihkan dari Kotoran dan Najis
Adab lainnya adalah membersihkan jenazah dari kotoran yang menempel pada kulit luar jenazah. Tidak disarankan untuk menekan perut jenazah, karena teknis apapun jenazah akan merasakan sakit.
Selain itu, kotoran yang perlu dibersihkan adalah yang terlihat di bagian luar tubuh jenazah, bukan yang ada di dalam perut dan misalnya.
Selain itu, area mulut, gigi, hidung, rambut, dan janggut (bagi pria) juga perlu dibersihkan secara lembut. Setelah itu, jenazah bisa berwudhu dengan lembut
Menata Tubuh
Setelah memandikan jenazah, langkah selanjutnya adalah merapikan jenazah. Hal ini penting untuk dilakukan. Jika kuku Anda terlalu panjang, Anda bisa memotongnya, menyisir rambut, atau mengepangnya. Tujuannya agar jenazah terlihat rapi sebelum dikafani dan dikuburkan.
Menutupi Aib Mayat
Adab terakhir yang harus diperhatikan adalah menutupi rasa malu jenazah, baik pada saat mandi maupun setelahnya. Oleh karena itu, orang yang melakukan mandi harus mempunyai sifat amanah.
Dalam hal ini, orang yang membersihkan badan harus menjaga rahasia badannya, apalagi jika orang tersebut terkenal dalam hidupnya. Wallahu A’lam…
Baca juga: