Begini alasan COLDPLAY dukung LGBT? Chris Martin ungkap fakta sebenarnya

farih.co.id – Konser band asal Inggris Coldplay di Gelora Bung Karno (GBK) diprotes massa atas nama Geranati LGBT.

Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, massa meminta konser dibubarkan.

Band asal Inggris ini sempat membuat heboh karena menjadi kontroversial terkait dukungannya terhadap LGBT.

Koordinator lapangan aksi ini, Buya Husen mengatakan, aksi ini diikuti sekitar 1.000 orang.

Apakah Coldplay Pro LGBT?

Baca Juga:

Mengenal Lebih Jauh Aplikasi OmI

Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Jalani Pemeriksaan Sebagai Saksi, Polda Metro Jaya Ungkap Hasilnya

Di situs SDLGBTN, Coldplay dinilai sebagai band yang mendukung gerakan LGBT. “Ya, Coldplay memang mendukung kebanggaan gay,” kata situs tersebut.

Selain memberikan dukungan, Coldplay disebut-sebut juga menjadi donatur gerakan LGBT dari hasil konsernya.

“Coldplay juga merupakan pendukung persamaan hak, terlepas dari orientasi seksualnya dan menyumbangkan hasil konsernya

“sebuah organisasi yang bekerja untuk melawan diskriminasi terhadap kelompok LGBT,” lanjutnya.

Meski personel Coldplay belum menanggapi klaim tersebut, ada beberapa bukti bahwa Chris Martin

CS sangat menghormati gerakan LGBT, salah satunya saat ia mengibarkan bendera pelangi di konsernya.

Baca Juga: Denise Chariesta Bicara Masalah Bayinya: Aku di Toilet Sekarang, Stress Banget! karena hal ini

Selain itu, Chris Martin juga pernah menyatakan sangat menghormati kelompok LGBT sebagai hak asasi manusia.

Menurutnya, kaum LGBT mempunyai hak atas persamaan hak dan menjadi bagian dari kebebasan untuk mencintai dirinya sendiri.

Chris Martin menderita synaesthesia, ternyata dia bukan pendukung LGBT

Synaesthesia bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu kondisi neurologis yang menghasilkan pengalaman sensorik yang tidak biasa.

Pada synaesthesia, rangsangan pada satu indera menghasilkan respon atau pengalaman pada indra lain.

Dengan kata lain, seseorang dengan synaesthesia dapat mengalami kombinasi atau pencampuran indra yang tidak biasa.

Misalnya, penderita sinestesia mungkin melihat angka atau huruf dengan warna tertentu.

Artinya ketika mereka melihat angka 3, mereka mungkin melihatnya berwarna hijau, sedangkan mereka mungkin melihat angka 5 berwarna merah.

Ada juga bentuk sinestesia lainnya, seperti melihat rasa, mendengar bentuk, atau merasakan aroma saat melihat sesuatu.**