Awas! 7 Kesalahan saat Interview Kerja yang Perlu Dihindari
Table of content:
- Hindari Kesalahan Wawancara Ini
- Tidak Memahami Perusahaan dengan Baik
- Tidak Mempersiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum
- Kurangnya Komunikasi Non-verbal yang Tepat
- Mengkritik atau Membicarakan Pengalaman Negatif
- Tidak Bertanya Pertanyaan
- Tidak Menyoroti Prestasi dan Keterampilan Anda
- Tidak Menunjukkan Kesiapan untuk Belajar
- Menyampaikan Informasi yang Salah atau Tidak Jujur
- Tidak Menyampaikan Tindak Lanjut
- Kesimpulan
Farih.co.id – Beberapa kesalahan saat interview dapat menjadi faktor kegagalan dalam melamar pekerjaan maupuan mendapat beasiswa. Wawancara menjadi langkah penting dalam proses pencarian kerja yang dapat menentukan apakah Anda akan mendapatkan pekerjaan yang dinginkan atau tidak. Meskipun memiliki kualifikasi yang baik dan pengalaman yang relevan merupakan faktor penting, kesalahan kecil dalam wawancara dapat mengurangi peluang Anda untuk sukses. Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk mencapai kesuksesan dalam wawancara kerja .
Hindari Kesalahan Wawancara Ini
Tidak Memahami Perusahaan dengan Baik
Kesalahan saat interview yang sering dilakukan adalah tidak memahami perusahaan yang dilamar dengan baik. Sebelum menghadiri wawancara, perlu dilakukan penelitian tentang perusahaan yang akan dilamar. Beberapa hal yang perlu dipahami antara lain adalah visi, misi, nilai, dan budaya perusahaan tersebut. Dengan pemahaman yang mendalam tentang perusahaan, Anda dapat menunjukkan keseimbangan Anda dengan nilai-nilai mereka dan bagaimana Anda dapat berkontribusi pada kesuksesan perusahaan tersebut.
Tidak Mempersiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum
Selama pewawancara akan mengajukan pertanyaan umum seperti “ceritakan tentang diri Anda” atau “apa kelebihan dan kelemahan Anda”. Tidak mempersiapkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dapat membuat Anda terlihat kurang siap atau tidak percaya diri. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk mempersiapkan jawaban yang jelas dan diselenggarakan untuk pertanyaan-pertanyaan umum ini. Untuk menghindari kesalahan saat interview, persiapkan dengan baik beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan saat melakukan wawancara .
Kurangnya Komunikasi Non-verbal yang Tepat
Komunikasi nonverbal seperti kontak mata, postur tubuh, dan bahasa tubuh, dapat memberikan kesan yang kuat kepada pewawancara. Kurangnya komunikasi non-verbal yang tepat, seperti memfokuskan pandangan atau memberi isyarat yang kurang antusias, dapat membuat Anda terlihat tidak tertarik atau kurang percaya diri. Saat memasuki tempat wawancara, duduklah dengan tegak dan jangan bungkukkan punggung. Ketika pewawancara menyakan pertanyaan, simak dengan baik dengan melihat langsung.
Mengkritik atau Membicarakan Pengalaman Negatif
Wawancara bukanlah tempat untuk mengkritik atasan atau perusahaan sebelumnya. Hindari berbicara tentang pengalaman negatif atau konflik yang Anda alami di tempat kerja sebelumnya. Fokuslah pada hal-hal positif dan bagaimana Anda dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan yang Anda lamar. Dengan tidak menceritakan hal negatif saat wawancara Anda akan dipandang sebagai sosok yang bertanggung jawab.
Tidak Bertanya Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan kepada pewawancara adalah cara yang baik untuk menunjukkan minat dan kesiapan Anda untuk peran tersebut. Namun, jangan sampai Anda meninggalkan wawancara tanpa mengajukan pertanyaan. Persiapkan beberapa pertanyaan tentang perusahaan, tim, atau peran tersebut untuk menunjukkan minat dan kesiapan Anda.
Tidak Menyoroti Prestasi dan Keterampilan Anda
Wawancara adalah kesempatan bagi Anda untuk menyoroti prestasi dan keterampilan Anda yang relevan dengan posisi yang Anda lamar. Gunakan contoh beton untuk menunjukkan bagaimana Anda telah mengatasi tantangan atau mencapai tujuan di tempat kerja sebelumnya. Ini akan membantu pewawancara melihat potensi Anda sebagai karyawan yang berkinerja tinggi. Ketika melakukan wawancara sebaiknya jelaskan keterampilan dan prestasi yang sesuai dengan posisi yang dilamar. Namun, jangan sampai over sharing dengan menceritakan hal yang terlalu pribadi.
Tidak Menunjukkan Kesiapan untuk Belajar
Pewawancara ingin melihat bahwa Anda memiliki minat untuk terus belajar dan berkembang. Jika Anda tidak menunjukkan inisiatif untuk meningkatkan keterampilan atau pengetahuan Anda, Anda mungkin terlihat tidak termotivasi atau tidak cocok untuk posisi tersebut. Beberapa pertanyaan akan diajukan untuk melihat seberapa siap Anda akan memegang tanggung jawab di perusahaan tersebut.
Menyampaikan Informasi yang Salah atau Tidak Jujur
Kejujuran sangat penting dalam wawancara. Menyampaikan informasi yang salah dan berbohong adalah kesalahan fatal bagi seorang pelamar kerja. Hindari menyampaikan informasi yang salah atau mengada-ada. Pewawancara biasanya memiliki cara untuk memeriksa kebenaran informasi yang Anda berikan. Berbicaralah secara jujur dan transparan dalam menjawab pertanyaan.
Tidak Menyampaikan Tindak Lanjut
Setelah wawancara, jangan lupa untuk mengirimkan tindak lanjut kepada pewawancara untuk mengucapkan terima kasih atas kesempatan wawancara tersebut. Ini adalah kesempatan tambahan untuk menegaskan minat dan kesediaan Anda untuk posisi tersebut.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil dalam wawancara kerja dan mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Ingatlah untuk tetap tenang, percaya diri , dan menampilkan diri Anda yang terbaik selama proses wawancara.