8 situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Indonesia, Dari Candi hingga Hutan yang ada di Sumatera

farih.co.id – Lihatlah daftar situsnya warisan dunia UNESCO di Indonesia. Indonesia memiliki berbagai situs warisan dunia UNESCO.
Tak hanya satu, Indonesia memiliki lebih dari lima situs warisan budaya UNESCO.
Situs warisan dunia UNESCO ini juga dikenal sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Situs Warisan Dunia adalah suatu landmark atau tempat khusus yang telah ditetapkan sebagai program warisan dunia internasional.
1. Kawasan Candi Borobudur
Kawasan Candi Borobudur merupakan salah satu tempat wisata yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia UNESCO sejak 13 Desember 1991.
Baca Juga: PROFIL Biodata Ghisca Debora Aritonang, Diduga Menipu Pembeli Tiket Coldplay Kerugian Total 15 Juta
Dilansir dari website Kemendikbud, bangunan Candi Borobudur yang terletak di Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dibangun pada tahun 775 M hingga tahun 832 pada masa Dinasti Syailendra oleh Raja Samaratungga.
Bangunan ini dibangun dengan tujuan untuk mengagungkan agama Budha Mahayana. Candi ini memiliki panjang 1.121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi 35,40 meter.
2. Hutan Hujan Tropis Sumatera
Sejak tahun 2011, Hutan Hujan Tropis Sumatera telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Tempat ini berfungsi menyerap dan menyimpan karbon dioksida di udara, serta menghasilkan oksigen.
Baca juga: 9 Praja IPDN Asal Lampung Dipecat Akibat Penganiayaan Tiga Praja Asal Jawa Timur
Ciri umum hutan hujan tropis adalah pepohonannya memiliki batang yang tinggi.
Selain itu, hutan dan kawasan di sekitar hutan hujan tropis ini memiliki curah hujan yang tinggi, dedaunan pohon yang lebar dan hijau, serta suhu yang stabil.
3. Kawasan Candi Prambanan
Tak jauh berbeda dengan Candi Borobudur, kawasan Candi Prambanan juga resmi menjadi situs warisan budaya dunia UNESCO sejak 13 Desember 1991.
Candi Prambanan mempunyai kisah legenda yang sangat menarik untuk diketahui.
Diketahui, pembangunan Candi Prambanan atas permintaan Roro Jonggrang kepada Bandung Bandawasa.
Saat itu, Bandung Bondowoso hanya diberi waktu satu hari satu malam untuk menyelesaikan pembangunan candi.
4. Sistem Subak Bali
Sistem Subak Bali adalah salah satu situs warisan dunia UNESCO. Tempat ini merupakan sistem perairan yang terikat dengan hukum adat. Sistem ini diyakini sebagai konsep agama, kehidupan sosial dan pertanian masyarakat Bali.
Sistem Subak Bali mempunyai luas irigasi sekitar 20 ribu hektar. Sistem ini ada di lima kabupaten, yakni kabupaten Badung, Buleleng, Bangli, Tabanan, dan Gianyar.
5. Museum Manusia Purba Sangiran
Museum ini memamerkan puluhan ribu fosil yang telah ada sejak 2 juta tahun lalu. Meski sudah berumur lama, beberapa fosil yang ada di museum ini masih tergolong utuh.
Museum Manusia Purba Sangiran memiliki luas 56 kilometer persegi yang menyimpan berbagai macam fosil.
Wilayah ini mencakup tiga kecamatan di Sragen. Mulai dari Kalijambe, Gemolong, dan Plupuh. Dan ada juga Kecamatan Gondangrejo yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Karanganyar.
6. Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto
Tambang batu bara ini terletak di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Barat. Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto ditetapkan sebagai warisan budaya UNESO sejak 10 Juli 2019.
UNESCO punya alasan untuk menetapkan tambang batu bara ini sebagai warisan budaya.
Ada tiga hal yang termasuk dalam praktek tradisional, tempat ini menunjukkan perkembangan teknologi pionir pada abad ke-19 yang memadukan kearifan lingkungan lokal dan pengetahuan teknik pertambangan Eropa.
Selain itu, terdapat nilai-nilai budaya dalam kegiatan penambangan batubara. Dan terdapat keterkaitan antara sistem perkeretaapian, industri pertambangan batubara yang sistemik dan pelabuhan yang mempunyai peran penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Sumatera dan dunia.
Alasan terakhir, Tambah Batubara Ombilin Sawahlunto menggambarkan perubahan interaksi budaya dan sosial antara dunia barat dan dunia timur.
Dimana berhasil mentransformasi kawasan pertambangan yang terpencil menjadi kawasan perkotaan yang dinamis dan terintegrasi. Terdiri dari komunitas multi agama dan multi etnis.
7. Taman Nasional Ujung Kulon
Taman ini merupakan lokasi perlindungan satwa, seperti siamang jawa, badak jawa, maleo, surili, anoa, tarsius, macan tutul, dan masih banyak lainnya.
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Pandeglang, Banten.
Taman satwa liar ini menyediakan berbagai fasilitas rekreasi, mulai dari sumber air panas hingga air terjun.
8. Taman Nasional Komodo
Taman ini merupakan taman nasional yang bertujuan untuk melestarikan kehidupan biawak Komodo di alam sekitarnya.
Taman Nasional Komodo juga memiliki rusa, kuda, ular, babi hutan jantan, banteng liar, berbagai jenis burung, monyet, dan biota laut.
Taman Nasional Komodo mempunyai luas total 1.733 kilometer persegi. Kawasan ini mencakup tiga pulau besar yaitu Padar dan Rinca, Komodo, serta 26 pulau kecil.***